PENCARIAN
Mungkin saat ini adalah kegelisahan bagiku. Dengan sengaja aku biarkan pesan dari ibuku. Lalu, aku diamkan juga kekasihku. Jujur saja, aku sedang mencari ketentraman. Pencarian yang entah di mana. Tapi aku yakin ketentraman itu ada pada diriku sendiri. Namun, aku tengah tidak ingin melibatkan orang lain. Energiku benar-benar terkuras. Rasanya ingin gila. Ingin hilang saja dari peredaran dunia. Tapi apa? aku yakin pasti tidak akan ada ketenangan di sana.
Entah aku terlalu berlebihan. Jujur ini sangan melelahkan. Sedang tidak ingin dikejar oleh apapun. Tidak ingin direwelkan oleh siapa pun. Egois? Ya aku memang egois. Egois dan keras kepala. Aku benar-benar ingin merasa bodo amat. Kerja-pulang dan mengurung diri di kamar entah kusambi dengan menonton video atau mendengarkan musik.
Hampa dan datar saja. itu yang menggambarkan diriku. Tidak seempati dulu, seperhatian dulu. Bahkan aku sampai di titik bingung aku harus apa dan bagaimana. Dan terkadang berpikir kenapa orang-orang bisa sebegitunya memiliki ambisi? Bagaimana mereka bisa mengisi ambisi itu? aku seperti senapan yang tanpa selongsong peluru, atau mungkin selongsong peluru yang tanpa misiu. Tidak bisa digunakan dan hanya sebagai pajangan. Bukan berarti aku menganggap bahwa diriku tidak berharga.
Aku bukan lari tapi aku sedang terpukul dan terpuruk oleh kekecewaan orang-orang terdekat kepadaku. Duniawi membuat letih. Letih jiwa, letih raga, letih rasa. Rasanya hanya ingin berteriak dan memisuhi diri sendiri. Semoga kalian yang membaca tulisanku bisa mengerti dan mungkin bisa berkomentar tentang ini.
Aku tak butuh pujian. Karena saat ini aku butuh ketenttraman. Ya ketentraman jiwa dan pikiran. Terima kasih dan maaf atas lakuku. Aku cinta kalian. Tapi aku juga cinta diriku sendiri.
Komentar
Posting Komentar