Buat Ibu Pertiwi

Biarkan petani mematung menjadi orang-orangan sawah.
Demi mempertahankan mata kehidupan mereka dari penjajah.

Pertaruhan wewenang memang gila.
Bersandar pada tumpukan uang yang meraja.

Indonesia, tanah air kita.
Tanah air yang penuh air mata.
Pilu dengan mayat yang digerogoti saudara.

Terik matahari adalah sahabat setia.
Ia sabar dengan diam di atas kepala.

Tuan, jangan renggut lahan kami.
Karena warisan harga mati.
Tuan, jangan kau buat tangis ibu pertiwi.
Karena merdeka bukan sekedar membuat penjajah lari.

Yogyakarta, 8 Mei 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QUARTER CRISIS LIFE

KABAR DARI RUMAH DOA

Gerimis Senja Di Malioboro