Ibu

Ibu, kau bukan hanya sekedar tepat untuk pulang.
Lebih dari itu, kembalinya aku adalah padamu.

Lelahmu bukan sekedar keringat.
Karena darah pun kau rela menetes demi aku.

Tak ada keluh
Tak ada resah

Hanya doa dan harap yang kuterima
Juga perjuangan kata-katamu
Yang ditelan oleh telingaku
Serta dicerna oleh hati dan pikiran
Hingga luluh menjadi air mata kehidupan.

Yogyakarta, 15 Juni 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANGSAL TANPA RUANG

PUISI BUAT ORANG BUTA

Kesetiaan Malam