Kesetiaan Malam

Malam larutkan sadar manusia
Irama angin goyangkan dedaunan
Terlihat bintang menjadi kala yang berganti
Disusupi imaji dengan secangkir kopi.

Bahasa tertutur bersama gelak tawa.
Kemudian asap-asap rokok berkibar dan hilang bersama udara.
Tanda gelisah terbuang bersama lelah.

Dendang lagu menggema di warung-warung kopi.
Diselingi obrolan dan canda para penikmatnya.

Banyak juga orang-orang yang menitipkan resah lewat alam mimpi.
Juga lewat jinjitan-jinjitan jemari di atas lembar sajadah.

Malam, sunyimu kian merambat
Sekujur ruang semakin rapuh
Namun, kau tetaplah malam.
Yang setia dengan kegelisahan dan curhatan makhluk Tuhan.

Yogyakarta, 14 Juni 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANGSAL TANPA RUANG

PUISI BUAT ORANG BUTA