Seorang Pria dan Malamnya

Jika memang terlampau batas
Atas luka yang terbalut sunyi
Dan membiarkan air mata mengalir
Mengairi lekuk wajah di pipi

Itu sebuah salah yang dalam dari seorang lelaki
Yang telah membiarkan perih menjadi derita.

Jadikan persahabatan sebagai jembatan rasa
Antara seorang pria dan wanita
Yang sebetulnya belum rela pergi meninggalkan hati.

Di ujung sana
Masih ada cakrawala yang luas
Menembus garis bayang yang tiada
Bersama segenggam harapan yang belum tersentuh
Bahkan tidak diketahui,

Ketahuilah wanita
Bahwa pria ini membutuhkan jiwa tegar dari sebuah luka
Dari perbedaan yang merenggut rasa
Dari berbagai jerit hati
Melalui sajak-sajak sunyi

Disini hanya ada diam lalu membeku
Dalam malam yang semakin larut
Hingga mentari menyapa pagi.

Pria ini masih berselimut salah
Dengan sebaris luka yang terukir
Pada cerita lalu.

Yogyakarta, 22 Desember 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANGSAL TANPA RUANG

PUISI BUAT ORANG BUTA

Kesetiaan Malam