GURU

 kau yang digugu dan ditiru
yang sebarkan buih cahaya berupa ilmu


kau yang merampas kemunduran

menghapusnya menjadi masa depan yang berperadaban


kau, nadir yang siap mengaliri benih negri
dengan seuntai doa dan harapan


kau, yang membuka mata
tentang keadalian yang tertindas


wahai guru!
hadirmu menghidupi anak bangsamu
dari penjajahan moral dan pikiran


oh guru!
perjuanganmu tak pernah usai
walau peluhmu menjadi darah yang bercucuran


guru,
salam hormat kami untukmu
pahlawan negriku.

 (Yogyakarta, 25 November 2016)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANGSAL TANPA RUANG

PUISI BUAT ORANG BUTA

Kesetiaan Malam