Sebongkah Cahaya Dari Warung Kendi

Dalam sebuah malam
Telah terukir kisah
Dari sebuah keluh kesah yang mendalam.

Semua tentang kehidupan
dan percintaan yang melenakan.
Membuat seorang yang terlihat garang
Menjadi cupu di hadapan sebuah perasaan.

Bukan lagi masalah perbedaan
melainkan rasa yang terlanjur kecewa.
Membuat benci
Dan membuta sementara.

Tentang kedewasaan,
terkadang ia muncul dengan sendirinya.
Setelah melalui tela'ah yang panjang
Dari hari-hari yang tabu.

Dari cerita panjang
Seorang lelaki dengan wajah garang mengoceh
semua perihal asa dan rasanya.

Seorang jangkung mengarahkan
Seolah membuat cahaya dalam keruh permasalahan.

Semua mengenai dua hati yang harus disatukan.
Semua mengenai rasa yang harus diterimakasihkan, pada Tuhan.
Semua mengenai pandangan yang lebih rasional.

Untung saja ketika curahan hati terlontar.
Dari sebuah handphone terdapat satu pesan.
Dari Permata yang ingin membaikan keadaan.

Skenario Tuhan memang terbingkai kejutan.
Tak disangka dari hati seorang lelaki yang tengah resah dalam keadaan.
Permata datang dengan maaf yang lama terpendam.
:sejak siang, katanya.

Lelaki itu memang panjang memikirkan
Lukisan yang terlanjur hitam
Ingin kembali diputihkan.

Lelaki itu kembali mengharap kesempatan
Untuk perbaikan dan mengambil keputusan.
Antara Permata yang penuh pengorbanan.
Atau dia yang jauh
Yang belum jelas dalam keadaan.

Lelaki itu tengah mendapat secercah cahaya.
Dari ia berkisah.
Dari Warung Kendi yang penuh keramaian.

Dan harapan masih ia simpan
Teruntuk Permata yang tengah diguncang cobaan.

Yogyakarta, 31 Januari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QUARTER CRISIS LIFE

KABAR DARI RUMAH DOA

Gerimis Senja Di Malioboro