Tumbal Untuk Kesedihan Hujan
Karena hujan menahanku untuk pergi.
Agar tetap bisa bersama.
Menikmati irama rintihan air dari langit.
Dengan mendung awan yang bergeluduk.
Dan kilatan yang menjadikan tangis itu kian memekik.
Negriku diguyur hujan.
Diiringi desahan angin.
Air tak mampu lagi tertampung di awan.
Sampai senja,
sampai menjelang gulita datang.
Hujan masih telusuri negriku denga sesenggukan.
Langit belum juga terang.
Masih adakah cahaya yang mau hapuskan tangis dari langit.
Agar tak ada lagi kesengsaraan di bumi pertiwi.
Hujan, jadikan aku sebagai tumbal kesedihanmu
Taman Ganesha, 5 Januari 2017
Komentar
Posting Komentar