Puasa Puisi

Setelah kehilangan kata, yang membuat puasa pada puisi. Kini kembali berbuka dengan:

Puasa Puisi

Dengan puisi
Aku lupa padamu
Dengan puisi
Aku melayang pada semu
Dengan puisi
Aku tak punya malu

Pada siapa lagi aku bertitah?
Selain puisi-puisi yang berkisah.
Pada siapa lagi aku berkesah?
Selain puisi-puisi yang berserah.

Kecanduanku pada sebongkah kata,
tak bisa kupuasakan seenaknya.
Kecanduanku pada kalimat mesra,
tak ubahnya aku tengah bercinta.

Sudah habis puasaku pada puisi
Seperti hujan yang lama tak metes ke bumi
Sudah lama puisiku sunyi
Diam, hampa seolah tengah tak peduli.

Sudahlah,
akhiri puasa puisi ini.
Banyak yang memendung pada kata-kata.
Banyak pula yang ingin menelaah kalimat rima.

Puasanya sudah tak buta.
Puisinya sudah tak berpuasa.
Maka puasaku pada puisi kupisuhi saja.

Yogyakarta, 27 Februari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QUARTER CRISIS LIFE

KABAR DARI RUMAH DOA

Gerimis Senja Di Malioboro