Cerita Arkend
Terangkai kisah
dari sudut-sudut malam.
Juga dari balik kopi dan coklat yang terpesan.
Pada dinding,
bercerita kisah dari bingkai dan potret berwarna.
Dan aksara yang membasuh sepi dinding.
Tak luput pula,
rupa seni yang terbingkai dari kayu.
Dendang lagu menemani alunan jemari
Di balik ribuan beban,
bukan alasan untuk tak berkisah
dengan purnama dan pena.
Dengan bejubel dilema di balik peristiwa
tidak menyurutkan sukma untuk berkarya
Melawan.
Peduli.
Memberi.
Demi sebuah kisah sosialita sang jelata
Demi kemakmuran yang belum melanda
Demi itu pula, kisah masaku merajah sang penguasa.
Arkend, 3 Oktober 2016
dari sudut-sudut malam.
Juga dari balik kopi dan coklat yang terpesan.
Pada dinding,
bercerita kisah dari bingkai dan potret berwarna.
Dan aksara yang membasuh sepi dinding.
Tak luput pula,
rupa seni yang terbingkai dari kayu.
Dendang lagu menemani alunan jemari
Di balik ribuan beban,
bukan alasan untuk tak berkisah
dengan purnama dan pena.
Dengan bejubel dilema di balik peristiwa
tidak menyurutkan sukma untuk berkarya
Melawan.
Peduli.
Memberi.
Demi sebuah kisah sosialita sang jelata
Demi kemakmuran yang belum melanda
Demi itu pula, kisah masaku merajah sang penguasa.
Arkend, 3 Oktober 2016
Komentar
Posting Komentar