Percakapan Fajar
Karya: Alim Ahadi dan Sahal Al-Bakasy
/1/
Pagi yang menghaturkan salam persahabatan
/2/
Pagi yang menerjemahkan arti cerah berkawan
/1/
Kicau awan-awan menyapa embun
naik, naik, dan naik
Embun yang mengharapkan langit
menerima
/2/
Semilir angin bernyanyi
Menarikan dedaunan yang gemulai
Mengaharapkan kedamaian pada alam
Yang selalu terik diterjang mentari
/1/
hahaha. Sudahi risau musim gugur
Karena pancaroba menyambut hadir bunga-bunga bakung di musim hujan
/2/
Tapi masih saja bunga melamun di tangkainya
Seakan enggan untuk memijak bumi
Musim pancaroba tinggalkan ketidakpastian
Seakan pepohonan ragu tuk semikan dedaunan
/1/
Berarti sunyi masih meramaikan rumah mimpimu?
/2/
Ya seperti itulah,
Ia masih menggenang di halaman hatiku
seperti air yang ramai meggericik di genangannya
Dari genting yang enggan tersentuh basah
/1/
Lantas apakah kau tak punya satu pun spektrum cahaya dalam imajimu dan merangkai langit memecah pucat pasi ladang sesawah
/2/
Entahlah
Sepertinya aku masih hinggap pada tangkai bunga rafleshia
Hingga tiada cahaya yang mendekapkan siluetnya
Sawah pun masih terlihat coklat memadat
Juga lagit yang memendung tak kunjung mengkilat
/1/
Kalau begitu bergegaslah kawan
Jangan tunggu sawah sawah memati
Langit menjingga
Awan mengelabu
/2/
Lihatlah rafleshia yang mulai usang
Baunya merasuk tak mau singgah
Biarkan angin hembuskan ranting
Juga embun yang mulai kembali menjadi awan
Aku akan hanyut bersama lembaran air sungai
Yang masih jernih
Untuk membasuh pisuh yg masih melekat
Madura-Yogyakarta, 29 Juli 2016
Komentar
Posting Komentar